Sistem Peredaran Darah Manusia dan Penjelasannya Lengkap
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA atau sistem kardiovaskular adalah sebuah sistem organ tubuh manusia yang berguna sebagai sistem transportasi zat dari dan menuju sel. Selain itu, sistem peredaran darah manusia juga berguna untuk keseimbangan suhu dan nilai pH pada tubuh.
Sistem peredaran darah manusia memiliki peran yang sangat penting di dalam menjaga keberlangsungan proses metabolisme tubuh. Melalui sistem ini, zat makanan hasil yang dihasilkan oleh sistem pencernaan mampu disalurkan ke seluruh bagian tubuh.
Tidak hanya zat makanan, zat-zat lain seperti oksigen dan karbon dioksida juga didistribusikan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Pada sistem pernapasan gas oksigen yang diperoleh melalui paru-paru akan disebarkan ke seluruh tubuh. Sedangkan gas karbon dioksida yang merupakan gas sisa dari proses metabolisme akan dibawa ke paru-paru melalui sistem peredaran darah manusia.
Masih banyak lagi fungsi yang dimiliki oleh sistem peredaran darah manusia. Agar lebih jelas simak penjelasan dibawah ini mengenai fungsi, organ-organ, mekanisme kerja, dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia. Berikut penjelasannya, selamat membaca
Daftar Isi [hide]
- 1 Fungsi Sistem Peredaran Darah Manusia
- 2 Organ-organ Sistem Peredaran Darah Manusia
- 3 Darah
- 4 Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia
- 5 Gangguan dan Penyakit pada Sistem Peredaran Darah Manusia
Fungsi Sistem Peredaran Darah Manusia
Dalam sistem peredaran darah manusia, darah menjadi alat pengangkut atau transportasi utama yang sangat penting bagi tubuh kita. Berikut beberapa fungsi peredaran darah yang menunjukkan betapa pentingnya darah bagi manusia.
- Berguna untuk mengangkut sari-sari makanan yang berasal dari usus ke seluruh bagian tubuh manusia.
- Berfungsi untuk mengangkut oksigen yang berasal dari organ pernapasan paru-paru dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh. Serta juga mengangkut karbon dioksida dari seluruh tubuh menuju ke paru-paru.
- Berfungsi untuk mengangkut hormon dari tempat produksinya menuju ke bagian tubuh yang membutuhkannya.
- Berguna untuk mengangkut zat-zat sisa hasil proses metabolisme sel menuju ke organ ekskresi yaitu ginjal.
- Bermanfaat untuk menjaga kestabilan temperatur tubuh agar tetap berada diantara 36 derajat celcius sampai 37 derajat celcius. Hal ini dikarenakan temperatur tubuh manusia tidak dipengaruhi oleh lingkungannya. Namun dapat dijaga melalui sistem peredaran darah. Caranya adalah dengan menyebarkan energi panas dalam tubuh secara merata ke seluruh tubuh.
- Darah juga berfungsi untuk membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh kita.
Organ-organ Sistem Peredaran Darah Manusia
Darah tidak mungkin dapat mengalir dengan sendirinya ke seluruh tubuh. Dibutuhkan mesin pemompa agar darah dapat mengalir di dalam tubuh, organ tersebut adalah jantung. Darah yang terdapat di dalam tubuh akan tetap terus berada di dalam pembuluh-pembuluh darah, yaitu pada pembuluh besar dan pembuluh kecil.
A. Organ Jantung
Jantung terdapat di rongga dada, dilapisi oleh membran pelindung yang disebut perikardium. Dinding jantung terdiri berasal dari jaringan kuncir padat yang membentuk otot jantung dan suatu kerangka fibrosa. Serabut otot jantung beranastomosis secara erat dan bercabang-cabang.
1. Struktur Jantung
Jantung mamalia dan manusia memiliki empat ruangan, yakni ventrikel kiri dan kanan dan atrium kiri dan kanan. Jika dibandingkan dengan dinding ventrikel, dinding atrium bentuknya lebih tipis, dikarenakan ventrikel pada jantung harus bekerja lebih kuat agar dapat memompa darah ke seluruh organ tubuh kita.
Selain itu, dinding ventrikel kiri juga lebih tidak tipis dibanding ventrikel kanan, gara-gara ventrikel kiri bekerja lebih kuat memompa darah menuju semua tubuh.
Sedang ventrikel kanan hanya memompa darah ke paru-paru. Atrium kanan dan kiri dipisahkan oleh sekat yang dinamai septum atriorum. Sedang, sekat yang mengantarai ventrikel kanan dan kiri disebut septum interventrakularis.
2. Cara Kerja Jantung
Darah kotor berasal dari tubuh masuk ke atrium kanan, sesudah itu melalui katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. trikuspid berhubungan bersama terdapatnya tiga daun jaringan yang terdapat di lubang pada ventrikel kanan dan atrium kanan. Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi mengakses katup pulmoner yang terdapat pada lubang masuk arteri pulmoner.
Darah yang masuk ke dalam arteri pulmoner akan diteruskan ke paru-paru kiri dan kanan, dimana masing-masing dialirkan melalui cabang-cabang arteri sebelah kiri. Arteri-arteri ini bercabang sampai membentuk arteriol
Arteriol-arteriol mengalirkan darah ke pembuluh kapiler di dalam paru-paru. Di situlah darah melepaskan karbon dioksida dan mengikat oksigen. Kemudian, darah diangkut oleh pembuluh darah venul yang mempunyai fungsi sebagai saluran anak yang berasal dari vena pulmoner.
Empat vena pulmoner (dua berasal dari tiap tiap paru-paru) mempunyai darah kaya oksigen ke atrium kiri jantung. Hal tersebut merupakan bagian sistem sirkulasi yang dikenal sebagai sistem peredaran darah pendek/kecil (pulmoner).
Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid. Disebabkan kontraksi ventrikel katup aortik pada lubang masuk ke aorta akan terbuka dan menyebabkan katup bikuspid menutup. Cabang-cabang yang pertama berasal dari aorta terdapat tepat di dekat katup aortik. Dua lubang menuju ke arteri-arteri koroner kiri dan kanan.
Arteri koroner adalah pembuluh darah yang berikan makan sel-sel jantung. Caranya arteri koroner yang menuju arteriol akan menyalurkan darah ke pembuluh kapiler sehingga bisa menembus dan menyebar ke semua bagian jantung. lalu, darah diangkut oleh venul menuju ke vena koroner yang bermuara ke atrium kanan. Sistem sirkulasi ini kerap disebut sistem koroner.
Disamping itu, aorta berasal dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri yang mengedarkan darah kaya oksigen ke semua tubuh (kecuali paru”), sesudah itu darah miskin (kurang) oksigen diangkut berasal dari jaringan tubuh oleh pembuluh vena ke jantung (atrium kanan). Peredaran darah ini kerap dinamai peredaran darah panjang/besar.
3. Tekanan Darah dan Denyut Jantung
Otot jantung memiliki kekuatan untuk berdenyut sendiri secara terus menerus. Sebuah sistem terintegrasi yang berada di dalam jantung mengawali denyutan dan merangsang ruang-ruang pada jantung secara sistematis.
Impuls menyebar ke semua bagian atrium dan ke simpul atrioventrikel. Kemudian, dorongan akan dilanjutkan ke otot ventrikel melalui serabut purkinje. Hal ini berjalan cepat supaya kontraksi ventrikel merasa pada apeks jantung dan menyebar bersama cepat ke arah pangkal arteri besar yang meninggalkan jantung.
Kecepatan denyut jantung di dalam keadaan sehat berbeda-beda, terpengaruh oleh aktivitas, makanan, pekerjaan, keadaan emosi dan juga umur. Kecepatan normal denyut nadi pada pas bayi lebih kurang 140 kali permenit, denyut jantung ini tambah mengalami penurunan bersama pertambahan umur, pada orang dewasa kuantitas denyut jantung lebih kurang 70 sampai 80 per menit.
Biasanya pas seseorang beristirahat jantungnya berdetak lebih kurang 70 kali per menit dan juga memompa darah 70 ml tiap tiap denyut (volume denyutan adalah 70 ml). Jadi kuantitas darah yang dipompa tiap tiap menit ialah 70 × 70 ml atau 4,9 liter. Sewaktu banyak bergerak, seperti olahraga, kecepatan jantung bisa berubah menjadi 140 per menit dan volume denyut lebih berasal dari 140 ml.
Hal tersebut, membuat kekuatan pompa jantung lebih kurang 19,6 liter per menit.
Darah bisa mengalir dikarena kekuatan yang disebabkan berasal dari kontraksi ventrikel kiri. Sentakan darah yang berjalan pada tiap tiap kontraksi dipindahkan melalui dinding otot yang elastis berasal dari semua sistem arteri. Kejadian pas jantung berkontraksi atau pada pas darah meninggalkan jantung disebut sistol. tengah disaat jantung mengendur atau sewaktu darah memasuki jantung kerap disebut diastol.
Tekanan darah pada orang sehat yang normal adalah lebih kurang 120 atau 80 mm Hg. 120 ialah tekanan sistol, tetapi 80 merupakan tekanan diastol.
B. Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan jalur bagi darah yang mengalir berasal dari jantung menuju ke jaringan tubuh, dan sebaliknya. Pembuluh darah sanggup dibagi jadi tiga macam, yaitu pembuluh kapiler, pembuluh vena dan pembuluh nadi.
1. Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh darah kecil yang miliki diameter kurang lebih sebesar sel darah merah, yaitu 7,5 μm. Meskipun diameter sebuah kapiler benar-benar kecil, kuantitas kapiler yang timbul berasal dari sebuah arteriol tergolong besar supaya keseluruhan daerah sayatan melintang yang tersedia untuk aliran darah meningkat. Pada orang dewasa kurang lebih terdapat 90.000 km kapiler.
Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel daripada membran plasma sel. Asam amino, Glukosa, Oksigen, serta berbagai ion dan zat lain yang dibutuhkan secara gampang sanggup berdifusi lewat dinding kapiler ke dalam cairan interstitium mengikuti gradien konsentrasinya. Sebaliknya, limbah nitrogen, karbon dioksida, serta hasil sampingan metabolisme lain sanggup bersama gampang berdifusi ke dalam darah.
2. Pembuluh Vena
Pembuluh vena (pembuluh balik) merupakan pembuluh darah yang mempunyai darah ke arah jantung. Pembuluh balik terdiri atas tiga lapisan, seperti pembuluh arteri. Dari susunan dalam ke arah luar adalah endotel, otot polos dan jaringan elastik, serta jaringan ikat fibrosa.
Pada sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup yang menahan darah ulang ke jaringan tubuh. Pembuluh vena terdapat lebih ke permukaan terhadap jaringan tubuh daripada pembuluh arteri.
Pada mamalia dan manusia, tak sekedar pembuluh darah vena berasal dari jaringan tubuh yang ulang ke jantung, tersedia pula vena yang sebelum saat ulang ke jantung datang dahulu ke suatu alat tubuh, jikalau darah berasal dari usus sebelum saat ke jantung datang dulu di hati. Peredaran darah seperti ini disebut sistem vena porta.
3. Pembuluh Nadi
Pembuluh nadi (pembuluh arteri) merupakan pembuluh darah yang mempunyai darah berasal dari jantung menuju kapiler. Arteri vertebrata dilapisi endotel dan miliki dinding yang relatif tidak tipis yang memiliki kandungan otot polos dan jaringan ikat elastis. Arteri condong terdapat agak lebih dalam di jaringan badan.
Dinding arteri besar (aorta) yang nampak berasal dari jantung banyak memiliki kandungan jaringan ikat. Kekuatan tiap sistol ventrikel mendorong darah ke dalam arteri dan melebarkannya supaya sanggup menampung darah tersebut. Pada pas diastol, kelenturan dinding bagian pertama arteri selanjutnya menunjang mendorong darah ke bagian arteri yang jadi lebar. Elastisitas arteri yang besar itu mengubah arus darah jadi tenang.
Kontraksi dan Peregangan arteri yang terjadi bergantian bersama benar-benar cepat menuju perifer (7,5 m per detik) yang sanggup dirasakan sebagai denyut nadi. Setelah arteri capai jaringan, arteri dapat bercabang-cabang. Pada tiap cabang rongga saluran jadi makin lama sempit, tetapi kuantitas luas penampang makin lama besar supaya tekanannya menurun dan kecepatan arus darah berkurang.
Perbedaan pembuluh vena bersama pembuluh arteri sanggup diamati terhadap gambar dibawah ini.
Darah
Darah terhadap manusia terdiri dari plasma darah dan anggota sisanya berbentuk anggota yang padat, yaitu butir-butir darah atau sel-sel darah. Plasma darah atau cairan darah merupakan anggota cair dari darah yang merupakan 55 prosen dari anggota darah itu sendiri.
Plasma Darah
Plasma darah, terdiri atas air (skitar 90%), zat-zat yang terlarut, yaitu protein darah, sari-sari makanan (asam amino dan glukosa), hormon, antibodi, enzim dan zat sisa metabolisme, serta gas-gas (nitrogen, karbon dioksida dan oksigen).
Darah dalam tubuh manusia terdiri dari plasma darah dan anggota sisanya berbentuk anggota yang padat, yaitu butir-butir darah atau sel-sel darah. Plasma darah atau cairan darah merupakan anggota cair dari darah yang merupakan 55 prosen dari anggota darah itu sendiri.
Plasma darah terdiri atas air (sekitar 90%), zat-zat yang terlarut, yaitu protein darah, sari-sari makanan (asam amino dan glukosa), hormon, antibodi, enzim dan zat sisa metabolisme. Di dalamnya juga terkandung gas-gas nitrogen, karbon dioksida dan oksigen.
Di didalam plasma darah terdapat pula fibrinogen yang sanggup beralih menjadi benang-benang fibrin, yang berguna untuk menutup luka. Plasma darah yang udah dipisahkan fibrinogennya dinamakan serum.
Cairan darah atau plasma darah mengangkut sari-sari makanan dari usus sesudah itu ke hati, dari hati disebarkan ke seluruh anggota tubuh. Plasma darah mengangkut sisa metabolisme berbentuk karbon dioksida (sebagian diangkut oleh darah merah) lagi dari jaringan ke jantung selanjutnya ke paru-paru.
Sisa metabolisme lain berbentuk zat urea diangkut dari jaringan ke organ pengeluaran, yaitu ginjal. Plasma darah mengangkut hormon dari kelenjar buntu ke anggota tubuh yang membutuhkan. Plasma darah termasuk berguna sebagai penjaga tekanan osmosis cairan tubuh sebab plasma darah punya kandungan garam-garam spesifik serta molekul-molekul protein.
Sel-sel Darah
Sel-sel darah, terdiri dari sel darah putih (Leukosit), sel darah merah (Eritrosit), dan keping darah (Trombosit).
- Sel darah merah (Eritrosit) adalah anggota terbesar dari sel darah yaitu sekitar 99 %. Eritrosit berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih, tengahnya cekung, sering berada terhadap kondisi bertumpukan.
- Keping darah (Trombosit) berbentuk kecil, tidak teratur, berkelompok membentuk kepingan-kepingan di didalam darah dan tidak berinti.
- Sel darah putih (Leukosit) miliki ukuran lebih besar dibanding Eritrosit, tidak berpigmen, dan miliki inti yang bentuknya berfariasi.
1. Eritrosit (Sel Darah Merah)
Sel darah merah berperan sebagai penentu golongan darah seseorang termasuk berguna sebagai pengangkut oksigen. Oksigen diangkut oleh darah dengan langkah diikat oleh hemoglobin. Hemoglobin yang udah mengikat O2 memicu darah berwarna merah dan disebut sebagai oksihemoglobin.
Reaksi pengikatan O2 oleh hemoglobin terjadi di didalam paru-paru, tetapi pelepasan O2 oleh hemoglobin dijalankan di didalam sel di seluruh tubuh.
Eritrosit dibentuk oleh sumsum merah terhadap tulang pipa dan tulang pipih. Saat bayi didalam kandungan, sel darah merah dibentuk oleh limpa dan hati. Sel darah merah yang udah tua (berumur skitar 120 hari) bakal dirombak di hati dan limpa. Di didalam hati, hemoglobin diubah menjadi zat empedu (bilirubin). Zat besi yang dilepaskan oleh hemoglobin digunakan untuk memicu sel darah merah baru.
2. Leukosit (Sel Darah Putih)
Sel darah putih dibentuk di sumsum merah terhadap tulang limpa, pipih serta kelenjar getah bening. Fungsi Leukosit ialah untuk membunuh kuman penyakit didalam tubuh dan membentuk antibodi.
Pada jaringan yang mengalami luka sering timbul nanah. Nanah terdiri atas kuman yang mati, sel darah putih yang rusak, dan sel jaringan yang rusak.
Fagosit sanggup membunuh kuman penyakit dengan cara memakannya. Fagosit sanggup bergerak layaknya Amoeba dan sanggup keluar menembus dinding kapiler darah menuju jaringan sekitarnya.
Sedangkan Limfosit menyerang kuman dengan langkah membentuk antibodi. Antibodi bakal bereaksi dengan kuman membentuk gumpalan. Gumpalan itu sesudah itu bakal “dimakan” oleh fagosit. Limfosit termasuk sanggup menghasilkan antibodi berbentuk antitoksin, yang sanggup menetralkan racun yang dihasilkan oleh kuman.
3. Trombosit (Keping Darah)
Trombosit dibuat didalam sumsum merah. Dalam 1 mm3 darah terdapat 250.000 keping darah, yang merupakan 0,6% dari padatan darah. Keping darah berguna didalam sistem pembekuan darah jikalau terjadi luka. Saat terjadi luka, trombosit mengeluarkan enzim trombokinase yang bakal mengubah protrombin menjadi trombin.
Trombin bakal mengubah protein darah, yaitu fibrinogen, menjadi benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin layaknya jaring-jaring yang memerangkap sel darah merah agar darah berhenti mengalir.
Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia
Kerja sistem peredaran darah manusia dikendalikan oleh organ jantung yang berguna untuk memompa darah agar mampu mengalir ke semua tubuh. Saat otot jantung berelaksasi, jantung dalam keadaan mengembang, volumenya besar, dan tekanannya kecil.
Sehingga menyebabkan darah dari vena kava (darah kotor dari tubuh), masuk ke dalam serambi kanan, katup AV terbuka dan darah terus masuk ke dalam bilik kanan. Sementara itu di belahan jantung sebelah kiri, darah dari vena pulmonalis (darah bersih dari paru-paru) masuk ke dalam bilik kiri.
Saat otot jantung berkontraksi jantung dalam keadaan mengerut. Darah yang telah ada dalam bilik kanan dipompa masuk ke arteri pulmonalis. Waktu itu katup AV menutup sedang katup ke arteri pulmonalis membuka.
Di bagian jantung sebelah kiri, darah di dalam bilik kiri dipompa masuk ke aorta. Sementara itu, katup AV menutup, sedang katup ke aorta membuka.Pada sistem peredaran darah manusia terkandung dua lintasan peredaran darah, yakni peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Kedua peredaran darah ini disebut peredaran darah ganda.
1. Peredaran Darah Besar/Panjang/Sistemik
Peredaran darah besar merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik kiri jantung lalu diedarkan ke semua jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbon dioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang banyak mengandung karbon dioksida melalui vena dibawa menuju serambi kanan jantung.
2. Peredaran Darah Kecil/Pendek/Pulmonal
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan lagi lagi ke jantung. Darah yang kaya karbon dioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah selanjutnya bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang lantas akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Proses peredaran darah tergoda terhitung oleh kecepatan aliran darah, luas penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kinerja otot jantung, dan pembuluh darah.
Pada kapiler terkandung spingter prakapiler menyesuaikan aliran darah ke kapiler:
Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui kapiler selanjutnya akan berkurang.
Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui kapiler selanjutnya akan berkurang.
Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.
Pada vena sekiranya otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terkandung terhadap jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir hanya menuju ke jantung.
Gangguan dan Penyakit pada Sistem Peredaran Darah Manusia
Terdapat beberapa gangguan atau penyakit pada sistem peredaran darah. Gangguan ini bisa terjadi pada darah, jantung, pembuluh darah, atau tekanan darah.
1. Gangguan yang Berhubungan dengan Darah
a. Anemia
Anemia adalah keadaan tubuh yang kekurangan hemoglobin. Kadar Hb normal adalah 12 –16 % dari sel darah merah. Jumlah sel darah merah normal 5 juta/mm3. Pada penderita anemia, kadar Hb kurang dari normal.
b. Leukemia
Leukemia adalah pertumbuhan sel-sel darah putih yang tidak normal. Jaringan yang seharusnya membentuk sel darah merah justru membentuk sel-sel darah putih. Akibatnya, jumlah sel darah putih melebihi normal sedangkan jumlah sel darah merah menurun.
Leukemia disebut juga kanker darah. Banyaknya sel darah putih ini, menyebabkan sel darah putih menjadi “ganas’’. Sel darah putih ini dapat memakan sel-sel darah merah sehingga
penderita dapat mengalami anemia akut.
penderita dapat mengalami anemia akut.
c. Thalasemia
Penyakit keturunan di mana tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin dan sel darah merah. Akibatnya penderita mengalami anemia.
d. AIDS (Acquired Immunodefciency Syndrome)
Penyakit AIDS disebabkan oleh virus, yaitu HIV (Human Immunodefciency Virus) yang menyerang sel darah putih
manusia. Pada pengidap penyakit AIDS, sel darah putihnya lebih cepat mati dan tidak berfungsi.
manusia. Pada pengidap penyakit AIDS, sel darah putihnya lebih cepat mati dan tidak berfungsi.
Hal tersebut terjadi karena penyakit AIDS merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga kekebalan tubuh tidak berfungsi. Jika terkena infeksi atau suatu penyakit yang ringan sekalipun, sistem kekebalan tubuhnya tidak akan bekerja. Akhirnya penderita dapat mengalami kematian.
2. Gangguan yang Berhubungan dengan Jantung dan Pembuluh Darah
a. Penyakit Jantung
Penyakit jantung biasanya terjadi karena terganggunya kerja jantung ketika memompa darah. Penyebabnya, antara lain kelebihan kolesterol. Kolesterol yang berlebihan akan menyumbat pembuluh nadi sehingga menghambat aliran darah.
Penyebab lain adalah kegemukan (obesitas). Tubuh orang gemuk memiliki banyak lemak dan darahnya banyak mengandung kolesterol sehingga rawan penyumbatan pembuluh darah. Oleh sebab itu, kerja jantung menjadi lebih berat dalam memompa darah. Pada kasus gagal jantung terjadi penurunan kerja atau kontraksi jantung.
Akibatnya, volume darah dalam jaringan tubuh kurang karena jantung tidak bisa memompa darah dalam
jumlah yang semestinya. Gejala umum orang yang berpenyakit jantung adalah nyeri di bagian dada, sesak, dan cepat lelah.
jumlah yang semestinya. Gejala umum orang yang berpenyakit jantung adalah nyeri di bagian dada, sesak, dan cepat lelah.
b. Tekanan Darah Rendah
Penderita tekanan darah rendah memiliki tekanan darah yang berada di bawah batas normal. Sehingga pengembalian darah ke jantung menjadi berkurang akibat kerja jantung yang menurun.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti saat kita melakukan perubahan posisi tubuh dari jongkok menjadi berdiri. Saat jongkok darah akan tertimbun di pembuluh balik pada kaki sehingga membuat pengembalian darah ke jantung menjadi lambat.
Selain itu, gangguan ini juga bisa disebabkan oleh berkurangnya volume darah karena terjadi pendarahan atau muntaber. Gejala yang biasa dirasakan oleh penderita adalah pusing, lesu, penglihatan berkunang-kunang, dan sering pingsan.
c. Tekanan Darah Tinggi
Gejala penyakit ini adalah tekanan darah di atas normal. Jantung penderita bekerja lebih keras bahkan dapat
memecahkan pembuluh darah. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan hal itu, namun diduga berhubungan dengan kelebihan kolesterol yang mengakibatkan menyempitnya pembuluh nadi.
memecahkan pembuluh darah. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan hal itu, namun diduga berhubungan dengan kelebihan kolesterol yang mengakibatkan menyempitnya pembuluh nadi.
Penyebab lain adalah faktor keturunan, stres, usia, kebiasaan merokok, dan minuman yang mengandung alkohol.
d. Varises
Gejala varises berupa pembuluh balik yang melebar atau berkelok-kelok terutama pada kaki. Penyebabnya adalah kaki terlalu berat menahan beban misalnya karena hamil atau terlalu lama berdiri. Varises yang terjadi di daerah anus dinamakan ambeien.
Demikian artikel mengenai sistem peredaran darah manusia. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi Anda dan menjadi referensi dalam mempelajari sistem peredaran darah manusia. Selain itu, dengan membaca artikel ini diharapkan kita mulai sadar terhadap pentingnya menjaga kesehatan sistem peredaran darah manusia. Salam.
0 komentar:
Posting Komentar