Kamis, 02 Agustus 2018

jaringan dewasa


Pengertian Jaringan Dewasa Pada Tumbuhan, Ciri-Ciri, Fungsi, Struktur Terlengkap

Posted on 

Pengertian Jaringan Dewasa Pada Tumbuhan, Ciri-Ciri, Fungsi, Struktur Terlengkap – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang jaringan dewasa pada tumbuhan. Yang meliputi pengertian jaringan dewasa pada tumbuhan, fungsi, struktur dan ciri-ciri jaringan dewasa yang dibahas dengan lengkap dan ringan. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan seksama.
Pengertian Jaringan Dewasa Pada Tumbuhan, Ciri-Ciri, Fungsi, Struktur

Pengertian Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa yiatu jaringan tumbuhan yang tersusun atas sel-sel yang berhenti membelah dan sudah mengalami diferensiasi

Ciri-Ciri Jaringan Dewasa

Adapun ciri-ciri atau karakteristik dari jaringan dewasa adalah
  • Mempunyai seperti tidak adanya kegiatan pembelahan sel
  • Ukuran selnya lebih besar dari sel meristematik
  • Kadang selnya sudah mati
  • Ada ruang antar sel
  • Dinding sel mengalami penebalan sesuai dengan fungsinya
  • Sitoplasma dan vakuolanya besar

Fungsi Jaringan Dewasa

Menurut Fungsinya jaringan dewasa dibedakan menjadi empat macam, yaitu jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat dan jaringan pengangkut.
  • Jaringan Pelindung

    Jaringan pelindung pada tumbuhan tersusun atas jaringan epidermis dan jaringan gabus. Fungsi dari jaringan pelindung yaitu melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang merugikan.
  • Jaringan Epidermis

    Jaringan epidermis yaitu jaringan terluar dan menyelubungi permukaan tubuh tumbuhan. Pada umumnya jaringan epidermis tersusun atas satu lapis sel dengan susunan rapat tanpa ruang diatara selnya. Jaringan epidermis mempunyai fungsi sebagai pelindung bagian atau jaringan dalam tubuh tumbuhan dari pengaruh buruk lingkungan atau patogen, penyerap air dan mineral (terutama daerah akar dan daun), menyekresi lapisan lilin atau kutikula yang dapat mencegah evaporasi (pada batang dan daun).
    Ciri-Ciri Jaringan Epidermis:
    Ciri-ciri dari jaringan epidermis adalah sebagai berikut:
    • Tersusun atas satu sel yang susunannya atas sel-sel hidup dan tersusun rapat sehingga tidak ditemukan ruang antar sel.
    • Bentuk, ukuran serta susunannya sangat banyak (secara umum bentuknya persegi panjang)
    • Tidak berklorofil, selain epidermis tumbuhan paku
    • Dinding sel jaringan epidermis pada bagian luar yang berbatasan dengan udara melakukan penebalan, tetapi dinding sel epidermis di bagian dalam yang berbatasan dengan jaringa lain tetap tipis
    • Bisa mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis. Misalnya:
    • Stomata (mulut daun). Fungsi dari stomata adalah sebagai akses keluar masuk oksigen dan karbon dioksida
    • Trikomata (rambut-rambut). Fungsi dari trikomata adalah untuk melindungi semua permukaan tumbuhan
    • Spina (duri). Ini adanya pada beberapa jenis tumbuhan contohnya pada mawar dan bunga kertas
    • Velamen atau epidermis ganda. Adanya pada akar gantung
    • Sel Kipas. Sel kipas adanya pada beberapa jenis tumbuhan dan letaknya pada bagian atas permukaan daun. Fungsi dari sel kipas adalah untuk mengurangi penguapan
    • Sel kersik. Adalah sel yang membuat permukaan batang tumbuhan menjadi keras. Contoh sel kresik yaitu pada tumbuhan tebu
  • Jaringan Gabus

    Jika batang sudah besar, epidermis menjadi terhimpit dan akhirnya pecah dan rusak. Kemudian, epidermis tidak aktif lagi dan fungsinya tergantikan oleh jaringan gabus. Jaringan gabus dibagi menjadi 3 macam yaitu Eksodermis, Endodermis, dan Peridermis. Di bagian peridermis ada felem, felogen dan feloderm.
  • Jaringan Dasar (Parenkim)

    Jaringan parenkim atau jaridan dasar karena letaknya pada semua bagian tumbuhan. Ciri-ciri jaingan dasar atau jaringan parenkim adalah:
    • Sel susunannya renggang menjadikan mempunyai banyak ruang antarsel. Ruang antarsel ini dipakai sebagai pertukaran gas.
    • Dinding selnya tpisi dan bervakuola besar sebagai penyimpan makanan cadangan
    • Bentuk selnya polihedral atau segi banyak
Jenis-Jenis Jaringan Parenkim
Menurut Fungsinya, jaringan parenkim dibagi menjadi lima jenis yakni:
  • Parenkim Asimilasi
    Adlaah jaringan parenkim yang fungsinya memproduksi zat makanan melewati proses fotosintesis karena mengandung klorofil. Contoh parenkim asimilasi adalah parenkim palisade (jaringan pagar) dan parenkim spons (bunga karang) pada daun
  • Parenkim Pengangkut
    Adalah parenkim yang adanya pada sekitara jaringan pengangkut. Sel parenkim pengangkut bentuknya memanjang mengikuti arah pengangkutnya
  • Parenkim Penimbun
    Adalah jaringan parenkim yang fungsinya sebagai penyimpan makanan cadanga berupa gula, tepung, lemak dan protein. Parenkim penimbun adanya di empulur batang dan akar, umbi, umbi lapis, biji dan akar rimpang
  • Parenkim Air
    Adalah jaringa parenkim yang fungsinya menyimpan air. Pada umumnya parenkim air adanya di tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sekulen
  • Parenkim Udara (aerenkim)
    Adalah jaringan parenkim yang fungsinya sebagai penyimpan udara. Parenkim udara dapat ditemukan di tanmana anggrek, batang teratai, batang talas, dan batang genjer.
  • Menurut Bentuknya, jaringan parenkim dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
    • Parenkim Palisade:
      Adalah parenkim penyusun mesofil daun yang bentuknya silindris atau memanjang, tegak dan terdapat kloroplas
    • Parenkim Bunga Karang
      Adalah parenkim penyusun mesofil daun yang sel penyusunnya mempunyai bentuk dan ukuran yang tidak teratur dengan ruang antarsel relatif lebih besar
    • Parenkim Lipatan
      Adalah parenkim yang dinding selnya mengalami lipatan ke arah dalam dan mengandung banyak kloroplas. Parenkim lipatan bisa dijumpai pada mesofil daun pinus dan padi
    • Parenkim Bintang
      Adalah parenkim yang bentuknya seperti bintang dan saling sambung di bagian ujungnya, parenkim ini bisa dijumpai pada tangkai daun Canna sp.
  • Jaringan Penguat (Mekanik)

    Jaringa penguat atau jaringa mekanik di tumbuhan mempunyai fungsi sebagai pengokoh tubuh tumbuhan. Menurut bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibagi menjadi:
    • Jaringan Kolenkim
      Ciri-ciri jaringan kolenkim adalah:
      • Terdiri atas sel-sel hidup. Seringkali dijumpai pada bagian bawah epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga, ibu tulang daun dan buah. Jaringan kolenkim jarang terdapat di akar
      • Dinding sel tidak mengandung lignin, tetapi mengandung selulosa, pektindan hemiselulosa adalah penguat pada organ tumbuhan yang masih muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak
      • Adalah jaringan penguat utama pada organ tumbuhan yang masih aktif mengalami pertumbuhan dan perkembangan
    • Jenis-jenis Jaringan Kolenkim
      Menurut letak dan bentuk penebalannya, jaringan kolenkim dibagi menjadi tiga, yaitu:
      • Kolenkim Angular (kolenkim sudut)
        Adalah penebalan dinding di sudut sel dan memanjang seusuai sumbu sel. Contoh kolenkim angular adanya pada daun Vitis, Begonia, dan Solanum tuberosum
      • Kolenkim Lamelar (kolenkim papan)
        Adalah penebalan dinding pada dinding tangensial (sejajar permukaan) hingga bentuknya serupa papan yang berderet. Contoh kolenkim lamelar bisa ditemukan di korteks batang Sambucus
      • Kolenkim Tubular (lakunar)
        Adalah penebalan di dinding yang mengarah ke ruang antarsel. Contoh kolenkim tubular adanya pada tangkai daun Salvia.
  • Jaringan Sklerenkim

    Ciri-ciri Jaringan Sklerenkim:
    • Tersusun atas sel-sel mati dengan dinding sel tebal
    • Adanya hanya pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan
    • Mempunyai dinding sekunder yang tebal dan tersusun atas linginJaringa sklerenkim tersusun atas serabut sklerenkim dan sklereid. Serabut sklerenkim adalah berbentuk benang panjang dalam berkas pengangkut. Seringkali serabut sklerenkim adalah seludang yang berkaitan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floemDan Sklereid (sel batu), adanya pada seluruh bagian tumbuhan utamanya dalam kulit kayu, pembuluh tapis, buah, dan biji. Sklereid yang ada soliter di antara sel lainnya disebut idioblas. Sel sklereid juga bisa terhimpun menjadi kelompok sel keras di atara sel parenkim disekelilingnya.
  • Jaringan Pengangkut

    Menurut bentuk dan sifatnya, jaringan pengangkut dibagi menjadi:
  • Xilem
    Xilem atau disebut juga pembuluh kayu mempunyai fungsi sebagai pengangkut air dan unsur hara dari akar menuju daun. Sel penyusun xilem seringkali sudah mati dengan dinding sekunder yang lebih tebal tersusun atas lignin sebagai jaringan penguat. Xilem tersusun atas trakeal (trakea dan trakeid), serabut xilem, dan parenkim xilem.
  • Floem
    Floem atau disebut juga pembuluh tapis mempunyai fungsi sebagai pengangkut dan pengedar zat makanan dari hasil fotosintesis dari daun menuju semua bagian tumbuhan. Floem tersusun atas berbagai macam bentuk sel hiduo dan mati yang meliputi unsur kibral (sel-sel tapis dan komponen buluh tapis), sel pengantar, sel albumin, parenkim floem dan serabut floem.
Demikianlah telah dijelaskan tentang Pengertian Jaringan Dewasa Pada Tumbuhan, Ciri-Ciri, Fungsi, Struktur Terlengkap semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel kami lainnya


sumber : http://www.sepengetahuan.com/2017/09/pengertian-jaringan-dewasa-pada-tumbuhan-ciri-ciri-fungsi-struktur.html

0 komentar:

Posting Komentar