A homepage subtitle here And an awesome description here!

Kamis, 27 September 2018

Ciri Dikotil Dan Monokotil

Ciri Tumbuhan Dikotil

  • Biji pada tumbuhan yang tergolong dalam dikotil yakni berkeping dua. Hal ini dapat dilihat saat proses perkecambahan biji membelah menjadi dua bagian.
  • Tulang daun pada tumbuhan dikotil yakni daun menjari atau menyirip.
  • Bunga pada tumbuhan dikotil memiliki jumlah mahkota, jumlah kelopak, dan jumlah benang sari bunga mulai dari kelipatan 4 atau 5.
  • Pada tumbuhan dikotil  memiliki sistem perakaran tunggang yang terbentuk dari percabangan akar utama (radikula). Akar berkembang dari akar utama sehingga lebih kokoh dan menghujam ke dalam tanah. Pada tumbuhan dikotil pada umumnya  akar yang terbentuk berasal dari ujung bawah embrio atau di sebut radikula. Radikula adalah pembentuk meristem apikal yang kemudian membentuk jaringan – jaringan akar.
  • Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil pada umumnya terjadi pada pertumbuhan sekunder sehingga tubuh pada tumbuhan membesar. Pertumbuhan sekunder pada kelompok tumbuhan dikotil akan membuat terbentuknya kayu serta kulit pada setiap pohon. Pohon akan ditemukan diameter musim yang tampak pada bagian batang. Pertumbuhan karena adanya kambium tersebut memudahkan dalam melihat berapa lama umur dari pohon.
  • Berkas pengangkut pada tumbuhan dikotil dapat mengamati pembentukan cincin (melingkar). Cincin tersebut teratur sehingga dapat dengan mudah mengamati susunan atas korteks dan bagian stele yang terdapat pembukuh angkut xilem dan pembuluh angkut floem. Pada berkas pengangkut yang terdiri dari jaringan pengangkut xilem dan jaringan pengangkut floem ditemukan adanya tulang daun. Pembuluh angkut xilem terdiri dari susunan pembuluh-pembuluh yang berbentuk panjang dan pembuluh yang berbentuk tabung. Pembuluh xilem memiliki fungsi untuk mengangkut air dari organ akar hingga ke organ daun. Air yang diangkut akan menggantikan air yang hilang saat proses transpirasi terjadi. Pada tumbuhan floem berfungsi untuk mendistribusikan atau menyebarkan produk hasil fotosintesis berupa makanan dari daun ke batang sehingga seluruh bagian tumbuhan dapat memperoleh energi.
  • Serbuk sari pada tumbuhan dikotil memiliki 3 alur pada tiap bulir serbuk sari.
  • Pembuluh kayu pada tumbuhan dikotil akan ditemukan kambium pada organ bagian akar dan organ batang.

Ciri Tumbuhan Monokotil

  • Biji pada tumbuhan yang tergolong kepada kelompok monokotil yaitu berkeping satu. Pada saat perkecambahan tidak ada pembelahaan.
  • Pada tumbuhan monokotil memiliki tulang daun sejajar atau tulang daun melengkung.
  • Bunga pada kelompok tumbuhan monokotil memiliki jumlah mahkota, jumlah kelopak, dan jumlah benang sari bunga mulai dari kelipatan 3. Jumlah pada bagian-bagian organ bunga dan tulang daun tidak menjadi pembeda yang pasti dalam membedakan tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil. Hal tersebut berdasarkan dari ditemukannya beberapa tumbuhan yang tidak sesuai dengan ciri-ciri umum keduanya
  • Sistem akar pada bagian bagian akar monokotil dan dikotil berbeda. Pada tumbuhan monokotil memiliki sistem perakaran serabut yang terbentuk dari akar samping. Akar utama tidak mengalami perkembangan sehingga perakaran lebih lemah. Pada bagian ujung akar lembaga dilindungi dengan koleoriza. Pada tumbuhan monokotil, akar yang telah terbentuk berasal dari pembengkakan akar adventif.
  • Pertumbuhan Sekunder pada tumbuhan monokotil tidak terjadi pertumbuhan sekunder. Pada kelompok ini yang terjadi hanya pertumbuhan secara memanjang. Pertumbuhan kambium tidak terjadi pada tumbuhan monokotil.
  • Pada tumbuhan monokotil memiliki berkas pengangkut yang tersebar pada  seluruh batang tanpa adanya susunan khusus. Tumbuhan kelompok monokotil tidak memiliki korteks di bagian penyusun jaringan. Pembuluh angkut xilem dan dan pembuluh angkut floem dibentuk berdasarkan dari sel-sel kambium yang bersifat meristematik. Jaringan pembuluh angkut yang terbentuk dari jaringan berkambium kemudian mengalami pertumbuhan  ke bagian luar sehingga terjadi pembentukan kulit pohon atau bark. Pada pembentukan ke bagian dalam akan membentuk batang kayu atau wood. Bagian kayu adalah sel – sel jaringan xilem yang telah mengalami kematian dan mengalami pengeringan. Jaringan pengangkut yang telah mati tersebut akan mengeras dan tumbuh padat akibat adanya kandungan lignin pada dinding sel. Penebalan secara sekunder yang menebal akibat lignin yang tersusun atas polimer fenol kompleks sehingga berguna dalam pembuatan kayu menjadi keras, padat, dan berwarna kecoklatan.
  • Serbuk Sari pada tumbuhan monokotil memiliki alur tunggal pada tiap butir serbuk sari. Pada tumbuhan dikotil memiliki 3 alur pada tiap bulir serbuk sari.
  • Pembuluh Kayu pada struktur batang dikotil dan monokotil berbeda. Pada tumbuhan monokotil tidak dilengkapi dengan pembuluh kayu. Hal tersebut dapat dlihat atau diamati pada famili rumput-rumputan atau poaceae.

Ciri Anatomi Tumbuhan Dikotil

  • Akar Dikotil
Akar pada dikotil tidak ditemukan empulur. Pembuluh xilem terdapat di bagian tengah,  sedangkan pembuluh floem terdapat di bagian luar xylem yang dibatasi oleh kambium. Pembuluh xilem memiliki dinding yang tebal, serat yang sedikit, tapi mengandung jaringan parenkim yang banyak. Perisikel pada jaringan terdiri selapis sel. Batas pada bagian ujung akar dan bagian kaliptra tidak terlihat dengan jelas.
  • Batang Dikotil
Pada jaringan epidermis memiliki lapis tunggal dengan jaringan kutikula yang tebal. Ditemukan rambut pada epidermis (multicellular hairs). Hipodermis pada umumnya berupa jaringan kolenkim. Berkas pengangkut tidak memiliki rongga . Berkas pengangkut tidak memiliki selubung. Pembuluh xilem berukuran kecil dan memiliki serat yang banyak, namun jaringan parenkim hanya sedikit Pertumbuhan xilem memiliki bentuk lingkaran tahunyang pada umumnya dapat digunakan untuk mengetahui umur pertumbuhan pada tanaman dikotil. Pada batang tidak ditemukan jaringan parenkim floem. Pada pertumbuhan sekunder akan terbentuk meristem lateral.
  • Daun Dikotil
Daun pada tumbuhan dikotil memiliki bentuk jaringan dorsiventral. Pembuluh xilem pada daun dikotil terdiri dari banyak protoxilem dan metaxilem. Stomata pada daun dikotil terdapat pada epidermis bawah (hypostomatic). Pada jaringan mesofil memiliki jaringan palisade dan jaringan parenkim spons. Daun dikotil memiliki selubung berkas pengangkut yang berasal dari jaringan kolenkim.

sumber: https://dosenbiologi.com/tumbuhan/ciri-tumbuhan-monokotil-dan-dikotil

Anatomi Tumbuhan

ANATOMI TUMBUHAN



Anatomi tumbuhan atau fitotomi adalah melihat keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional berbeda. Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam kehidupan:
  • Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunnya;
  • Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya; dan
  • Sitologi, mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel.
Morfologi tumbuhan juga sering kali dikaji bersama-sama dengan anatomi tumbuhan.
A.  AKAR
Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:
  • Akar serabut : Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.
  • Akar tunggang : Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
Anatomi akar terdiri dari:
  • Kambium : lapisan sel hidup pada tumbuhan yang aktif membelah berfungsi untuk memperbesar batang, terletak di antara kulit dan kayu.
  • Pembuluh tapis (floem) : deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar – batang dan berlubang – lubang halus sehingga membentuk pembuluh. Fungsinya untuk mengangkut zat makanan dari akar keseluruh tubuh tumbuhan.
  • Pembuluh kayu (xylem) : deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar – batang dan menyatu. Fungsinya untuk menyalurkan air yang mengandung mineral dari akar ke daun dan bagian lain tubuh.
B.  BATANG
Batang tumbuhan mempunyai bentuk berbeda – beda. Pada umumnya batang dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
  • Batang  Berkayu
Tumbuhan jenis ini biasanya besar, tinggi, dan bercabang – cabang. Daun tumbuhan ini biasanya rimbun. Contohnya : mangga, jati, pohon jambu, dan lainnya.
  • Batang Tidak Berkayu
Tumbuhan jenis ini biasanya tidak terlalu tinggi dan daunnya menempel pada batang. Contohnya : jagung dan tebu.
  • Batang Semu
Tumbuhan jenis ini berupa pelepah – pelepah yang membentuk batang. Contohnya : pisang.
Keterangan struktur anatomi batang, yaitu :
  1. Epidermis        : epidermis batang mempunyai sel – sel silika dan sel – sel gabus, misalnya pada batang tebu (Saccharum officinarum), dan kadang – kadang di lapisi oleh sel kutikula.
  2. Periderm          : selaput luar epidermis yang terdapat di sekeliling mulut membentuk tonjolan berbentuk piala.
  3. Kortek             : lapisan luar suatu organ, pada tumbuhan di bawah epidermis sebelah luar silinder pusat, terdiri dari sel – sel parenkim.
  4. Floem primer   : dibentuk oleh prokambium ujung batang dan akar.
  5. Floem sekunder           : terdiri dari unsur trakeal, serabut xylem dan parenkim kayu.
  6. Kambium        : lapisan sel hidup terletak di kulit dan kayu, yang membuat jaringan kayu baru ke sebelah dalam dan membuat jaringan kulit baru ke sebelah luar. Fungsinya untuk memperbesar batang.
  7. Xylem sekunder          : terdiri dari unsur trakeal, serabut xylem dan parenkim kayu.
  8. Xylem primer  : dibentuk oleh prokambium ujung batang dan akar.
C.  DAUN
Daun mempunyai bentuk yang bermacam – macam. Bentuk daun dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu :
ø     Bentuk bulat atau bundar : teratai besar.
ø     Bentuk perisai : daun jarak.
ø     Bentuk jorong : daun nangka dan nyamplung.
ø     Bentuk memanjang : daun sirkaya dan sirsak.
ø     Bentuk lanset : daun kamboja.
Keterangan gambar anatomi daun, yaitu :
  • Epidermis terbagi atas epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis berfungsi melindungi jaringan di bawahnya.
  • Jaringan palisade atau jaringan tiang adalah jaringan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis
  • Jaringan spons atau jaringan bunga karang yang berongga. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
  • Berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garaman yang diserap akar dari dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis). Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.
  • Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis. Kemudian stoma akan mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita dimana stoma mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang.
—D.  BUNGA
Mahkota bunga : untuk memikat serangga yang menolong penyerbukan.
Benang sari : merupakan alat kelamin jantan pada tumbuhan, mengandung tepung sari.
Kelopak : pembungkus bunga selagi kuncup.
Putik : alat kelamin betina pada tumbuhan, yang akan menjadi bakal buah.
Dasar bunga : terletak di pangkal bunga, tempat melekatnya perhiasan bunga dan alat pembiakan.
Tangkai bunga : tempat melekatnya bunga.
—E.  BUAH
Buah merupakan perkembangan dinding bakal buah dan terkadang juga bagian – bagian bunga lainnya. Buah terdiri atas kulit buah, daging buah dan biji.
F.  BIJI
Keterangan struktur anatomi biji, yaitu :
  • Kulit biji          : terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji.
  • Hipokotil         : bagian bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon.
  • Radikula          : bagian terminal (ujung).
  • Epikotil           : bagian atas pangkal.
  • Plumula           : bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun.
  • Kotiledon        : bagian cadangan makanan
SUMBER :http://penapun-tertoreh.blogspot.com/2010/04/anatomi-tumbuhan.html

Morfologi Tumbuhan

Morfologi tumbuhan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jump to navigationJump to search

Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik dan struktur tubuh dari tumbuhanmorfologi berasal dari bahasa Latin morphus yang berarti wujud atau bentuk, dan logos yang berarti ilmu.[1][2] Morfologi tumbuhan berbeda dengan anatomi tumbuhan yang secara khusus mempelajari struktur internal tumbuhan pada tingkat mikroskopis.[3]Morfologi tumbuhan berguna untuk mengidentifikasi tumbuhan secara visual, dengan begitu keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat dikenali dan diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap kelompok yang terbentuk, ilmu yang mempelajari klasifikasi serta pemberian nama tumbuhan adalah taksonomi tumbuhan.[2][4]
Morfologi tumbuhan tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan tubuh tumbuhan saja, tetapi juga untuk menentukan fungsi dari masing-masing bagian dalam kehidupan tumbuhan, dan selanjutnya juga berusaha mengetahui dari mana asal dan susunan tubuh yang terbentuk.[4] Informasi morfologi dibutuhkan dalam pemahaman siklus hidup, penyebaran geografisekologievolusikonservasi, serta pendefinisian spesies.[5]

Pengertian Morfologi Tumbuhan Beserta Struktur dan Anatomi Lengkap

sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Morfologi_tumbuhan